PERBANDINGAN INDEKS MASSA TUBUH ANTARA AKSEPTOR SUNTIK HORMONAL DENGAN IMPLANT DI PUSKESMAS WARA SELATAN KOTA PALOPO

  • Patmahwati Patmahwati Akademi Kebidanan Muhammadiyah Palopo

Abstract

Pemakaian kontrasepsi memiliki efek samping. Efek samping yang biasa dirasakan akseptor KB di Indonesia pada umumnya adalah kenaikan berat badan, perdarahan, hipertensi, pusing kepala, mual, dan tidak haid. Efek samping tersebut timbul pada akseptor suntik 21,9%, pil 14,1%, implan 13,5%, dan IUD 4,8%.

Kontrasepsi suntik dan implan levonogestrel mengandung hormon progesteron atau estrogen yang menyebabkan perubahan metabolisme tubuh yaitu berat badan. Penelitian ini bertujuan membandingkan IMT akseptor dengan suntik hormonal dan implan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif cross-sectional. Sampel sebanyak 30 akseptor dan masing-masing 10 akseptor suntik DMPA, suntik estradiol sipionat, dan implan levonogestrel di Puskesmas Wara Selatan sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian menunjukkan rerata IMT implan lebih tinggi daripada suntik hormonal. Berdasarkan uji simpel anova, IMT (p=0,031). Dapat disimpulkan, terdapat perbedaan bermakna rerata IMT antara akseptor suntik hormonal dan implan levonogestrel.

Kata Kunci :Suntik Hormonal, Implant, IMT

Author Biography

Patmahwati Patmahwati, Akademi Kebidanan Muhammadiyah Palopo

Kebidanan

Published
2019-04-25
How to Cite
Patmahwati, P. (2019). PERBANDINGAN INDEKS MASSA TUBUH ANTARA AKSEPTOR SUNTIK HORMONAL DENGAN IMPLANT DI PUSKESMAS WARA SELATAN KOTA PALOPO. Voice of Midwifery, 9(1), 813-822. https://doi.org/10.35906/vom.v9i1.84

Article Metrics

Abstract view : 1378 times
pdf (Bahasa Indonesia) Download : 1231 times